Langsung ke konten utama

K3

Apa Itu K3 Konstruksi? Peraturan, Peran, dan Penerapannya

 Mengetahui apa itu K3 konstruksi sekaligus memahami apa saja peraturan, peran, dan penerapannya dalam perusahaan bidang jasa konstruksi.

Jasa bidang konstruksi menjadi sektor bisnis dengan risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Sektor tersebut melakukan berbagai aktivitas dengan melibatkan aspek konstruksi, baik itu perubahan maupun perbaikan.

Kegiatan tersebut termasuk pembuatan jembatan, pembangunan rumah, gudang, dan gedung, serta proses pengaspalan atau menghaluskan jalan, penghancuran, penggalian, atau juga pengecatan dalam skala yang besar.

Artinya, para pekerja konstruksi sudah pasti berperan serta dalam berbagai aktivitas yang bisa membuat mereka berhadapan dengan risiko kecelakaan kerja yang cukup serius. Misalnya, jatuh dari ketinggian, paparan debu, asbes, terkena aliran, hingga terkena alat berat.

Tak hanya itu, para pekerja di bidang konstruksi juga rentan mengalami kecelakaan kerja. Inilah mengapa, perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi harus menerapkan Sistem Manajemen K3 sebaik mungkin.

Definisi K3 Konstruksi

Jadi, apa itu K3 Konstruksi? Jika dilihat secara umum, K3 Konstruksi merupakan suatu himbauan atau regulasi yang dipakai untuk memberikan informasi kepada para karyawan yang berkaitan dengan keamanan, keselamatan, dan kesehatan di lingkungan kerja. Tentunya, diharapkan terciptanya situasi perusahaan yang nyaman dan aman, terutama bagi para karyawan.

Perlu Anda ketahui bahwa keamanan pada bisnis konstruksi menjadi aspek yang sangat penting agar tercipta suasana proyek yang aman. Tentunya, hal tersebut berfokus pada keselamatan dan kesehatan para pekerja.

Pasalnya, tenaga kerja yang senantiasa terjaga kesehatannya dan terjamin keselamatannya selama bekerja akan membuat mereka loyal dan lebih produktif. Alhasil, proses operasional perusahaan pun menjadi lebih maksimal.

Sementara itu, apa itu K3 konstruksi berdasarkan pendapat ahli terbagi menjadi dua sudut pandang, yaitu keilmuan dan filosofi. Apabila dilihat dari sudut pandang keilmuan, simbol K3 konstruksi diartikan sebagai salah satu upaya atau cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya berbagai kondisi yang berkaitan kecelakaan kerja.

Selain itu, simbol tersebut juga berperan untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan karena pekerjaan, kebakaran, peledakan, pencemaran di lingkungan, dan hal lainnya.

Sementara itu, simbol dari K3 konstruksi menjadi tanda sebuah pemikiran maupun upaya yang dilakukan untuk menjamin kesempurnaan maupun kebutuhan aspek jasmani maupun rohani para tenaga kerja. Hal tersebut dilakukan agar para pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan lebih maksimal.

Peraturan K3 Konstruksi

Setelah mengetahui apa itu K3 konstruksi, Anda juga perlu mengetahui apa saja peraturan yang ada dalam K3 konstruksi. Ternyata, K3 konstruksi diatur dalam beberapa aturan perundangan dan regulasi, yaitu:

  • Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 yang membahas mengenai Jasa Konstruksi.
  • Peraturan Pemerintah Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2014 yang membahas mengenai Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
  • Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 yang membahas mengenai Penerapan SMK3.
  • Peraturan Pemerintah Pekerjaan Umum Nomor 9 Tahun 2008 yang membahas mengenai Pedoman SMK3.
  • Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum KEP.174 MEN 1986 Nomor 104_KPTS_1986 yang membahas mengenai K3 di Tempat Kegiatan Konstruksi.
  • Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 1980 yang membahas mengenai K3 pada Konstruksi Bangunan.
  • Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 yang membahas mengenai Keselamatan Kerja.
  • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2018 yang membahas mengenai Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/Prt/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

Peran K3 Konstruksi

Apa Itu K3 Konstruksi? Peraturan, Peran, dan Penerapannya

Berhasilnya pembangunan prasarana tak hanya dilihat dari bagaimana kinerja para karyawan yang terlibat, tetapi juga dilihat dari seberapa tahan bangunan tersebut dan bagaimana manfaatnya untuk orang banyak. Tidak kalah pentingnya, bagaimana jaminan keselamatan para pekerja selama proses konstruksi berlanjut.

Sementara itu, proyek konstruksi bisa dibilang memiliki integritas kerja yang sangat tinggi. Ini karena adanya batas waktu untuk menyelesaikan suatu proyek konstruksi. Nah, di sinilah K3 konstruksi sangat berperan. Adapun peranan K3 konstruksi secara garis besar yaitu:

  • Sebagai pedoman untuk memantau kesehatan dan keselamatan karyawan di lingkungan kerja.
  • Membantu memberikan masukan yang berkaitan dengan perencanaan, proses koordinasi, tatanan lingkungan kerja, sampai bagaimana proses pelaksanaan proyek.
  • Sebagai pedoman untuk melakukan pengamatan yang berkaitan dengan terjadinya bahaya maupun risiko keselamatan dan kesehatan para pekerja di tempat kerja.
  • Memiliki peran dalam memberikan informasi, edukasi, juga pelatihan yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja:
  • Sebagai pedoman untuk menilai efektivitas tindakan maupun program penanggulangan bahaya.
  • Sebagai pedoman untuk mengatasi berbagai bahaya dengan memberikan metode, program, dan prosedur yang tepat.

Penerapan K3 Konstruksi

Secara umum, penerapan K3 yang berkaitan dengan kegiatan konstruksi terbagi menjadi 5 tahapan, yaitu:

  1. Melakukan Identifikasi

Tahapan ini dilakukan dengan mengenali adanya potensi bahaya polusi atau semua aktivitas konstruksi yang hendak dilakukan. Caranya yaitu dengan membuat peta atau gambaran besar tentang semua hal yang memungkinkan menjadi bahaya berdasarkan area atau bidang kerja setiap karyawan.

  1. Melakukan Evaluasi

Tahapan berikutnya yaitu evaluasi, dilakukan dengan menilai semua kemungkinan risiko bahaya untuk membuat skala kepentingan berdasarkan dengan peringkat hazard atau hazard rating.

  1. Melakukan Pengembangan Strategi

Tahapan selanjutnya adalah pengembangan strategi yang dilakukan dengan menyusun atau mengembangkan strategi yang berkaitan dengan prosedur pengendalian sekaligus pencegahan terhadap kecelakaan kerja yang berdasarkan data dari langkah identifikasi dan penilaian. Caranya yaitu dengan menentukan konsep keselamatan kerja yang lebih akurat.

  1. Melakukan Penerapan

Selanjutnya yaitu menyusun rencana kerja dan menerapkan semua bentuk pengendalian risiko kecelakaan kerja sebaik mungkin.

  1. Melakukan Monitoring

Setelah tahapan implementasi dilakukan, tim K3 tetap perlu melakukan pemantauan guna mengetahui sejauh mana implementasi K3 berhasil dilakukan. Salah satu aktivitasnya yaitu dengan inspeksi maupun audit internal sesuai dengan keadaan lingkungan kerja.

Tentunya, adanya implementasi K3 konstruksi di lingkungan proyek diharapkan dapat membantu mengurangi angka kecelakaan kerja di area proyek dengan lebih optimal.



Referensi:

Sibima Konstruksi. Diakses pada 2022. Peraturan K3 Konstruksi Indonesia.

Stella Maris College. Diakses pada 2022. Apa Itu K3 Konstruksi? Pengertian, Syarat, Panduan, Perlengkapan.

Wira.co.id. Diakses pada 2022. Apa itu K3 Konstruksi? Kenali Arti, Tujuan & Prinsip Kerjanya.

Adhyaksa Persada Indonesia. Diakses pada 2022. K3 (Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja) di Bidang Konstruksi.

Ruang HSE. Diakses pada 2022. Peranan K3 Konstruksi Bangunan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ROMPI

yang berlalu lalang sekitar proyek menggunakan rompi dengan warna yang mencolok? Ternyata ada arti di balik penggunaan rompi yang memiliki warna yang berbeda-beda. Terlebih, pekerjaan konstruksi terbilang sangat berbahaya, di mana para pekerjanya akan bertemu dengan alat-alat berat, bekerja dari ketinggian, dan lainnya. Lalu apa arti warna rompi proyek dan konstruksi berdasarkan K3 ? Simak informasinya di bawah ini. Memahami Arti Warna Rompi Proyek dan Konstruksi berdasarkan K3 Sebelum ke arti rompi proyek dan kontruksi berdasaran K3 , kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu K3. Dikutip dari buku Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Edisi 1 karya Drs. Irzal, M.Kes. (2016:13) , definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang disingkat K3 oleh ILO/WHO Joint safety and Healty Commitee, yaitu : Suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahtaraan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan

Sosiologi

cabang ilmu sosial | Kajian ilmiah tentang sosial manusia dan asal us ulnya, perkembangan, himpunan, dan institusinya. Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul " Cours De Philosophie Positive " karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Para sarjana, praktisi, atau ahli di bidang sosiologi disebut sosiolog. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pem

Contoh Makalah

 Saat di perkuliahan dalam menulis makalah akan dituntut benar dan mungkin bisa dibilang sempurna. Dari urutan kerangka pembahasan, tata bahasa, format halaman dll. Agar tidak bingung dan lebih memudahkan dalam mengerjakannya. Artikel ini akan membahas tentang contoh makalah yang benar. Makalah menjadi tugas dasar dari sebuah mahasiswa agar terbiasa dan tidak kaget ketika di semester akhir mengerjakan skripsi. Biasanya makalah dijadikan makanan mingguan setiap dosen agar mahasiswa mampu berkembang dalam pemikiran yang kritis. Untuk itu artikel ini akan membahas tentang contoh makalah yang benar. Ketika akan membuat sebuah contoh makalah, rasanya seperti sangat sulit bagi mahasiswa maupun mahasiswi perguruan tinggi. karena saat kita ingin menyusun sebuah makalah dengan benar dan baik, seharusnya memang berdasarkan dengan apa yang terjadi di lapangan yang telah diteliti secara langsung. Selain itu penelitiannya juga harus di lakukan dengan cermat dan secara detail,