Mungkin jarang
terpikir dibenak sebagian orang, kenapa baret tentara, polisi, bahkan
pramuka itu berposisi miring. Selain warnanya yang berbeda-beda, baret
miring juga memiliki arti tersendiri.
Arah miring baret dari TNI, Polri atau Pramuka menandakan tugas yang dimilikinya. Baret yang dikenakan dengan miring ke kiri adalah baret dari pasukan yang bertugas sebagai pelindung keamanan dan penegakkan hukum. Baret ini dikenakan oleh anggota Polri dan anggota TNI yang berdinas sebagai Polisi Militer.
Baret yang dikenakan dengan miring ke kanan adalah baret dari pasukan yang dipersiapkan untuk bertempur dalam medan perang. Baret miring ke kanan ini dikenakan oleh seluruh anggota TNI, kecuali yang berdinas di Polisi Militer.
Sebagaimana baret TNI, baret Pramuka juga dikenakan dengan miring ke kanan. Hal ini dikarenakan, dalam sejarah kelahirannya, Pramuka merupakan organisasi pasukan tempur cadangan.
Pramuka tidak langsung berperang, namun kepanduan (Pramuka era dulu) ditugaskan untuk memberi bantuan kepada para pejuang perang. Seperti, ketika ada pejuang yang terluka, maka Pramuka bertugas menggotong hingga merawatnya.
Selain itu, warna dan lambang baret pada TNI juga memiliki arti tersendiri, Baret Raider; Warna hijau lumut dengan Lambang Raider ( Cepat, Senyap, Tepat), Baret Kostrad; Warna hijau dengan lambang Cakra Sapta Agni (Lambang Kostrad), Baret Kopassus; Warna merah dengan lambang Tribhuana Chandrasa (Lambang Kopassus), Baret Infanteri (Di bawah organik Pussenif atau Kodam) sedangkan Warna hijau dengan lambang Pussenif.
Baret Kavaleri; Warna hitam dengan lambang Pussenkav, Baret Artileri Pertahanan Udara; Warna cokelat dengan lambang Pussenarhanud, Baret Artileri Medan; Warna cokelat dengan lambang Pussenarmed, Baret Zeni; Warna hijau dengan lambang Ditziad, Baret Perhubungan; Warna hijau dengan lambang Dithubad, Baret Polisi Militer; Warna biru muda dengan lambang pistol bersilang (berbeda dengan lambang Puspomad yang bergambar topeng Gajah Mada), Baret Pembekalan Angkutan; Warna biru tua dengan lambang Ditbekangad, Baret Penerbang Angkatan Darat; Warna merah dengan lambang kuda bersayap.
Arah miring baret dari TNI, Polri atau Pramuka menandakan tugas yang dimilikinya. Baret yang dikenakan dengan miring ke kiri adalah baret dari pasukan yang bertugas sebagai pelindung keamanan dan penegakkan hukum. Baret ini dikenakan oleh anggota Polri dan anggota TNI yang berdinas sebagai Polisi Militer.
Baret yang dikenakan dengan miring ke kanan adalah baret dari pasukan yang dipersiapkan untuk bertempur dalam medan perang. Baret miring ke kanan ini dikenakan oleh seluruh anggota TNI, kecuali yang berdinas di Polisi Militer.
Sebagaimana baret TNI, baret Pramuka juga dikenakan dengan miring ke kanan. Hal ini dikarenakan, dalam sejarah kelahirannya, Pramuka merupakan organisasi pasukan tempur cadangan.
Pramuka tidak langsung berperang, namun kepanduan (Pramuka era dulu) ditugaskan untuk memberi bantuan kepada para pejuang perang. Seperti, ketika ada pejuang yang terluka, maka Pramuka bertugas menggotong hingga merawatnya.
Selain itu, warna dan lambang baret pada TNI juga memiliki arti tersendiri, Baret Raider; Warna hijau lumut dengan Lambang Raider ( Cepat, Senyap, Tepat), Baret Kostrad; Warna hijau dengan lambang Cakra Sapta Agni (Lambang Kostrad), Baret Kopassus; Warna merah dengan lambang Tribhuana Chandrasa (Lambang Kopassus), Baret Infanteri (Di bawah organik Pussenif atau Kodam) sedangkan Warna hijau dengan lambang Pussenif.
Baret Kavaleri; Warna hitam dengan lambang Pussenkav, Baret Artileri Pertahanan Udara; Warna cokelat dengan lambang Pussenarhanud, Baret Artileri Medan; Warna cokelat dengan lambang Pussenarmed, Baret Zeni; Warna hijau dengan lambang Ditziad, Baret Perhubungan; Warna hijau dengan lambang Dithubad, Baret Polisi Militer; Warna biru muda dengan lambang pistol bersilang (berbeda dengan lambang Puspomad yang bergambar topeng Gajah Mada), Baret Pembekalan Angkutan; Warna biru tua dengan lambang Ditbekangad, Baret Penerbang Angkatan Darat; Warna merah dengan lambang kuda bersayap.
Komentar
Posting Komentar